Nyanyian Roh Yang Membangun


Belakangan ini saya sangat disibukkan oleh sesuatu hal yang berhubungan dengan pekerjaan saya. Saya sedang merancang dan mengerjakan suatu sistem yang akan saya usulkan kepada atasan saya saat rancangan itu selesai nantinya. Pekerjaan itu sungguh menyibukkan dan menyita waktu saya. Hampir setiap malam saya tidur diatas pukul 24.00 bahkan pernah pukul 04.00. Akibatnya, pagi harinya tubuh saya menjadi sangat lelah dan malas untuk bangun yang membuat saya kehilangan waktu bersekutu dengan Tuhan. Hal ini terus terjadi berhari-hari bahkan hampir sebulan.
Saudaraku, perlu kita ketahui bahwa hal ini sebenarnya adalah sebuah kejatuhan?. Awal dari suatu kejatuhan adalah ketika kita tidak mempunyai waktu lagi bersekutu dengan Tuhan. Namun Tuhan sangat mengasihi saya. Ia tidak membiarkan saya terus terjatuh apa lagi terjatuh sampai tergeletak. Dengan berbagai cara Tuhan menegur dan mengingatkan saya. Bahkan Istri saya juga sering menegur dan mengingatkan untuk tidak tidur terlalu malam. Namun, karena keasyikan dengan pekerjaan itu, teguran itu saya lupakan. Kemudian teguran itu berlanjut kepada penyakit. Saya di landa penyakit asam urat yang parah yang membuat saya tidak bisa berjalan dimana saya harus beristirahat beberapa hari karena penyakit itu.
Setelah penyakit itu sembuh, saya kembali meneruskan dan menyibukkan diri dengan pekerjaan itu. Walau saya telah berjanji kepada istri untuk tidak tidur larut malam lagi, kenyataannya kesalahan yang sama, saya ulangi lagi. Saya terlalu asyik dengan pekerjaan yang membuat saya lupa waktu. Tak terasa sudah diatas pukul 01.00 dini hari. Akibatnya saya kembali kehilangan waktu bersekutu dengan Tuhan.
Saudaraku, Tuhan kembali mengingatkan saya, namun kali ini dengan cara yang halus. Dalam beberapa hari, antara pukul 04.30 – 05.00 saya terbangun karena mendengarkan suatu suara di hati saya yang sedang bernyayi memuji dan menyembah Tuhan. Jelas sekali saya mendengar suara itu. Saya tidak sedang bermimpi! Bahkan ketika terbangunpun saya masih mendengarnya. Karena badan saya yang terlalu lelah, saya kembali tertidur, walaupun saya tertidur, pujian itu masih terus mengalun di dalam hati saya. Esoknya paginya diwaktu yang hampir bersamaan, kejadian yang sama terulang lagi. Saya terbangun dari tidur karena mendengar nyanyian itu. Namun karena tubuh saya yang sangat lelah, saya mengabaikannya dan saya melanjutkan tidur saya. Jadi, benarlah apa yang di katakan firman Tuhan dibawah:
Matius 26:41  Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Ayat ini dengan bunyi yang sama kita temukan juga pada Markus 14:38. Artinya, alkitab mencatat dua kali ayat ini. Betapa pentingnya Tuhan mengingatkan kita akan hal ini sampai harus dua kali dituliskan dalam alkitab.
Di hari yang ketiga kejadian yang sama diwaktu yang sama terulang lagi. Kali ini pujian yang saya dengar lebih keras dari dua malam sebelumnya. Saya tersentak dan langsung terduduk. Entah bagaimana tiba-tiba saya memiliki energi untuk bangun, padahal saya tidur hanya baru kira-kira 2-3 jam. Saya duduk bersujud minta ampun kepada Tuhan. Pagi itu nyanyian roh saya telah membangunkan dan mengajak saya membangun kembali persekutuan dengan Tuhan.
Saudaraku, ada 3 hal yang saya petik dari kejadian ini, yaitu:
1.    Tuhan tidak membiarkan anak-anaknya jatuh sampai tergeletak.
Amsal 24:16  Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.
Saya benar-benar merasakan kasih dan kemurahan Tuhan. Tuhan tidak akan membiarkan anak-anak-Nya terus berada dalam kejatuhan. Tangan Tuhan senantiasa menopang anak-anakNya.
Daud, pernah mengalami hal yang sama. Ia pernah jatuh pada lubang yang dalam yaitu perzinahan dan pembunuhan. Dosa perzinahan dengan Batsyeba dan dosa pembunuhan Uria, suami Batsyeba. Namun Tuhan sangat mengasihi Daud, IA tidak membiarkan Daud terus dalam kejatuhan. Melalui Nabi Natan Tuhan menegur Daud. Teguran itu membuat Daud bertobat.
2.    Tuhan menginginkan bukan hanya hati kita, tetapi juga tubuh kita.
Kejadian ini membuat saya semakin mengerti bahwa Tuhan tidak hanya menginginkan roh kita yang menyembah. Tuhan juga ingin Tubuh (perbuatan) kita juga menyembah kepadaNya. Jadi, jika ada orang yang berkata yang penting adalah hati, kejadian ini menguatkan saya bahwa hal itu tidak benar. Tuhan tidak hanya menginginkan hati, tetapi menginginkan Tubuh, Jiwa dan Roh kita menyembah kepadaNya.
Roma 6:13  Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
3.    Membedakan antara Jiwa dan Roh.
Sebenarnya kejadian ini bukan hanya kali ini saya rasakan. Terkadang diatas kendaraan apakah pada saat mau pergi atau pulang dari tempat kerja, saya sering merasakan nyanyian rohani bergema di hati saya.  Saya bisa merasakan nyanyian itu walaupun pada saat yang sama sedang memikirkan hal lain. Dulu saya kira itu suara hati. Tapi peristiwa ini meyakinkan saya bahwa itu adalah suara roh saya. Dari kejadian ini saya bisa membedakan mana itu jiwa dan mana itu roh. Jiwa adalah kehendak, perasaan dan pikiran yang menyatu dengan badan sementara roh adalah sesuatu yang di taruhkan Tuhan dalam tubuh kita. Tubuh dan jiwa berasal dari dunia ini yaitu berasal dari tanah, itulah sebabnya tubuh dan jiwa ini cenderung melakukan hal-hal yang dari dunia ini. Tepatlah firman Tuhan yang berkata:
Matius 26:41c  ..... roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Sementara itu roh berasal dari Tuhan, itulah sebabnya roh itu penurut dan senantiasa ingin bersekutu dengan Tuhan.
1 Korintus 2:12  Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
Akhir kata, kepada para pembaca Renungan Kristen ini saya mengajak, marilah kita memperhatikan dan mengatur waktu-waktu kita. Aturlah waktu istirahat sebijaksana mungkin agar tubuh kita tidak menjadi lemah pada saat jam-jam persekutuan kita dengan Tuhan. Semoga kesaksian dan renungan ini menjadi berkat bagi kita semua dan juga bagi kami pribadi. Tuhan Yesus memberkati. Amin

Penulis : Re' Boombank ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Nyanyian Roh Yang Membangun ini dipublish oleh Re' Boombank pada hari Rabu, 27 Juli 2011. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Nyanyian Roh Yang Membangun
 

0 Comments:

Posting Komentar